Besidengan panjang 5 cm; Sekrup dengan panjang 5 cm 2 buah; Gambar di bawah berikut merupakan bel listrik sederhana yang berhasil kami buat dengan sumber energi listrik dari baterai kering atau dapat juga dengan menggunakan adaptor. Rangkaian bel pintu ini sangat sederhana sekali dan anda dapat melengkapi koleksi anda dengan membuat bel TitikSambung Rangkaian Gambar 2.3. Tegangan pada RangkaianTertutup Gambar 2.4. Hubungan Seri Unsur Rangkaian Gambar2.5. Hubungan Paralel Unsur Rangkaian Gambar 2.6. Resistansi Seri dan Rangkaian Ekuivalen Gambar 2.7. Resistansi Paraleldan Rangkaian Ekuivalen Gambar 2.8. Dua Resistansi Paralel Gambar 2.9. Induktansi Seri dan Rangkaian FungsiKlakson dan Macam-Macam Klakson. juan. Setiap kendaraan pastilah dilengkapi dengan klakson, mengingat fungsi klakson yang sangat penting bagi pengendara dan orang lain disekitarnya. klakson sendiri berfungsi untuk memberi tanda atau isyarat dengan menggunakan suara atau bunyi. Sedangkan suara atau bunyi yang ditimbulkan tersebut terjadi cash. Untuk anda seorang pemula atau yang baru belajar listrik atau elektronik tingkat dasar, istilah relay ini akan banyak ditemui dan tentunya menimbulkan rasa penasaran tersendiri apa itu relay, bagaimana prinsip kerjanya dan dipergunakan untuk apa. Artikel ini akan membahas perihal relay dan penjelasannya sehingga anda bisa tahu dan paham betapa pentingnya peran sebuah relay dalam perancangan suatu peralatan listrik atau peralatan elektronika. Pengertian Relay Relay adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai saklar Switch yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen electromekanis yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Coil mewakili fungsi electromagnet, dan seperangkat switch mewakili fungsi mekanis. Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar sehingga memungkinkan dengan arus listrik yang kecil low power dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5Vdc dan 50 mA mampu menggerakan armature relay yang berperan sebagai tuas saklar untuk menghantarkan listrik yang bertegangan 220V, 2 Ampere. Hati-hati, perlu diperhatikan spesifikasi coil dan switch relaynya agar menyesuaikan sesuai peruntukannya. Secara sederhana relay adalah suatu perangkat saklar elektromekanis yang digunakan untuk menyembungkan dan memutuskan arus listrik melalui perantara switch dengan cara pengendalian tegangan pada lilitan coilnya. Cara kerja relay Perhatikanlah gambar relay dibawah ini Cara kerja relay Dari gambar diatas terdapat bagian-bagian penting dalam sebuah relay yang perlu diketahui sehingga cara kerja relay bisa lebih dipahami lagi. 1. Coil Elektromagnetik Merupakan lilitan yang terbentuk dari kawat tembaga dengan lapisan email yang fungsinya sebagai pembentuk medan magnet ketika mendapatkan tegangan listrik yang sesuai dengan tegangan kerja relay. 2. Inti Besi Merupakan bagian yang berperan menjadi bahan yang bersifat magnet ketika terinduksi dari coil elektromagnetik dan dengan sifat magnetnya berperan menarik bagian armature sehingga bisa merubah posisi switch kontak point. 3. Armature Merupakan material atau lempengan logam yang berfungsi sebagai tuas kontak yang bergerak merubah posisi kontak tergantung dari sifat magnet dari komponen inti besi yang mempengaruhinya. 4. Switch Contact point Merupakan bagian dari relay yang berfungsi sebagai kontak output relay. Switch kontak ini terdapat 2 kondisi yaitu NO normally open dan NC normally close. Normally open maksudnya adalah bahwa kontak relay secara normal saat lilitan A1 dan A2 belum mendapat tegangan adalah kontak terbuka. Sedangkan normally close maksudnya adalah bahwa kontak relay secara normal saat lilitan A1 dan A2 belum mendapat tegangan adalah kontak tertutup. 5. Spring Spring atau per merupakan bagian dari relay yang berfungsi mengembalikan posisi switch contact poin relay saat lilitan coil A1 dan A2 tidak bertegangan. Dari komponen-komponen relay yang sudah dijelaskan diatas, maka prinsip sebuah relay bisa kita uraikan sebagai berikut Pada kondisi normal atau relay tidak bekerja maka switch contact point relay berada pada kondisi normalnya yaitu NO adalah kontak terbuka dan NC adalah kontak tertutup. Saat lilitan coil elektromagnetik terminal A1 dan A2 mendapatkan tegangan sesuai dengan tegangan kerja relay, maka akan terbentuk gelombang elektromagnetik yang akan menginduksi bagian inti besi menjadi magnet. Inti besi yang menjadi magnet inilah yang berperan menarik armature sebagai tuas kontak sehingga kontak relay berubah kondisi dari NO menjadi close dan dari NC menjadi open. Posisi kontak ini akan bertahan selama lilitan coil elektromagnetik mendapatkan tegangan sesuai dengan tegangan kerjanya. Ketika lilitan coil elektromagnetik relay tersebut tidak mendapat tegangan maka disinilah fungsi dari spring atau per untuk mengembalikan posisi armature ke kondisi sebelumnya sehingga switch contact point berubah kondisi kembali ke posisi sebelumnya yaitu NO menjadi open dan NC menjadi close. Istilah Relay Terdapat beberapa istilah pada relay terkait dengan fungsi dasarnya yaitu sebagai saklar yang dikendalikan secara elektromagnetis. Pada relaypun dikenal istilah pole dan throw. Pole artinya banyaknya Kontak Contact yang dimiliki oleh sebuah relay, sedangkan Throw adalah banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak Contact. Berdasarkan jumlah pole dan throw maka terdapat beberapa jenis relay yaitu 1. Single Pole Single Throw SPST Relay golongan ini memiliki 4 Terminal yaitu 2 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil. Ini adalah kontak relay yang paling sederhana. 2. Single Pole Double Throw SPDT Relay golongan ini memiliki 5 Terminal yaitu 3 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil. Aplikasi pada jenis saklar, maka jenis kontak relay ini sama dengan saklar tukar atau saklar hotel yang bisa digunakan sebagai pengendali lampu dari 2 tempat. Lihat artikel saya tentang saklar tukar. 3. Double Pole Single Throw DPST Relay golongan ini memiliki 6 Terminal, diantaranya adalah 4 Terminal yang terdiri dari 2 Pasang Terminal Saklar sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST ini dapat dijadikan 2 Saklar yang dikendalikan oleh 1 Coil. Aplikasi pada jenis saklar, maka jenis kontak relay ini sama dengan saklar seri dimana untuk satu kali action maka ada 2 kondisi saklar yang berubah secara bersamaan. 4. Double Pole Double Throw DPDT Relay golongan ini memiliki Terminal sebanyak 8 Terminal, diantaranya adalah 6 Terminal yang merupakan 2 pasang Relay SPDT yang dikendalikan oleh 1 single Coil. Sedangkan 2 Terminal lainnya adalah untuk Coil. Aplikasi pada jenis saklar, maka jenis kontak relay ini sama dengan saklar silang yang bisa digunakan sebagai pengendali lampu dari banyak tempat. Lihat artikel saya tentang saklar silang. Dengan mengetahui jenis dan prinsip kerja dari sebuah relay, selanjutnya anda akan banyak menemukan aplikasi dari relay tersebut diantaranya adalah sebagai alat yang bisa mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan bantuan dari signal tegangan rendah, lihat artikel saya yang berhubungan dengan fungsi relay ini pada artikel cara membuat alarm pagar rumah yang awet dan efektif. Masih banyak fungsi dan aplikasi dari sebuah relay diantaranya adalah sebagai alat yang digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika Logic Function, sebagai alat yang digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu Time Delay Function dan sebagainya. Demikian artikel singkat tentang cara kerja relay, komponen dan fungsinya. Semoga bermanfaat dan menjadi pengetahuan tambahan bagi kita. Saran ataupun masukan silahkan meninggalkan jejak pada kolom komentar. Wassalam... Cara Kerja Bel Listrik – Electric Bell atau bel listrik merupakan peralatan listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi bunyi dengan memanfaatkan induksi elektromagnetik. Meskipun saat ini banyak Bel yang menggunakan sistem elektronik, Bel listrik yang menggunakan prinsip gaya elektromagnetik ini masih banyak digunakan. Penggunaan bel listrik elektromagnetik ini banyak kita temui pada sistem keamanan dan keselamtan yang terdapat di pabrik, hotel maupun pusat perbelanjaan dengan mempergunakannya sebagai alarm kebakaran atau fire alarm. Selain itu ,bel listrik juga sering digunakan sebagai alarm maling dan juga lonceng di sekolah. Secara umum, prinsip kerja dari sebuah bel listrik adalah dengan memanfaatkan sifat kemagnetan yang bisa diciptakan dan dihilangkan. Dalam hal ini, bel listrik menggunakan arus listrik yang dialirkan pada kumparan dengan inti besi untuk menciptakan medan magnet. Medan magnet dalam elektromagnetik bisa dimunculkan dan dihilangkan dengan cara mengalirkan dan memutus arus listrik sehingga sangat sesuai digunakan untuk bel listrik. Untuk penjelasan yang lebih detail mengenai bagian-bagian atua komponen penting dalam bel listrik, bisa anda simak ulasan di bawah ini. Baca juga LCD Liquid Crystal Display Pengertian, Struktur dan Prinsip Kerja LCD Komponen Utama Bel Listrik Berikut beberapa komponen atau bagian utama dari Bel listrik Lonceng Gong Pemukul Striker Kumparan Elektromagnetik Armature Spring Interuptor penghubung dan pemutus arus listrik Baca juga Apa itu Sel Surya Solar Cell Pengertian, Konstruksi, Pekerjaan & Aplikasinya Gambar Rangkaian Bel Listrik Electric Bell Cara Kerja Bel Listrik Berdasarkan gambar Rangkaian Bel Listrik Electric Bell diatas, saat Switch S1 ditekan ON, arus listrik akan mengalir ke Kumparan Elektromagnet melalui Interuptor sehingga terjadi medan magnet untuk menarik Armature Striker pemukul. Baca juga Pengertian PCB Printed Circuit Board Beserta Fungsi dan Jenis-jenis PCB Striker yang ditarik tersebut kemudian memukul Lonceng Gong sehingga Bel Listrik berbunyi. Ketika Armature Striker ditarik oleh Elektromagnet, hubungan listrik di Interuptor pun terputus dan menyebabkan Kumparan Elektromagnetik tidak dialiri arus listrik. Kumparan Elektromagnetik yang tidak dialiri arus listrik tersebut akan kehilangan medan magnetnya sehingga tidak mampu lagi menarik Armature. Armature yang terlepas tersebut akan mengayun kembali ke posisi semula dan Interuptor menjadi terhubung kembali sehingga arus listrik dapat mengalir lagi ke Kumparan Elektromagnet untuk menarik Armature. Demikian siklus proses tersebut berulang-ulang kembali dengan cepat dalam hitungan detik sehingga menghasilkan suara yang berkesinambungan terus menerus. Suara atau bunyi Bel Listrik ini akan terhenti jika Switch S1 di-OFF-kan. Apa kamu pernah mendengar alarm kebakaran? Atau di sekolahmu memakai bel yang bunyinya mirip alarm kebakaran? Jika pernah, berarti kamu sudah tahu bagaimana suara yang dihasilkan oleh alat yang disebut bel listrik. Pada tulisan kali ini kami akan memperkenalkan apa itu bel listrik dan fungsi serta kegunaannya. Bagi kamu yang tertarik, silakan disimak penjelasan singkat berikut ini. Gambar bel listrik Bel Listrik adalah alat elektronik berupa bel yang bekerja dengan memanfaatkan arus listrik yang diubah jadi bunyi atau suara. Bel ini memanfaatkan prinsip elektromagnetik yang digunakan untuk menggerakkan fungsi mekanik yang dapat membunyikan atau memukul gong. Alat ini memanfaatkan sifat kumparan lilitan kawat konduktor pada inti besi yang jika dialiri listrik akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet tersebut akan menarik logam yang dinamakan armature yang disambungkan ke pemukul lonceng sehingga pergerakan armature tersebut membuat bel berbunyi. Jadi dengan menggunakan bel listrik, lonceng bel tidak perlu dipukul secara manual, melainkan hanya dengan menekan switch, bel pun akan berbunyi dengan intensitas yang rapat dan nyaring. Jadi selain memudahkan di sisi pengoperasian, bel listrik juga membantu menghasilkan suara yang lebih intens. Baca juga Bagaimana cara kerja bel listrik menghasilkan bunyi? Kegunaan Bel Listrik Gambar bel listrik tanpa casing Karakteristik bunyi dari bel listrik serta cara kerjanya, membuat alat ini dapat difungsikan dengan beberapa kegunaan, diantaranya sebagai berikut 1. Tanda Peringatan Melihat prinsip kerjanya yang dapat membuat lonceng bisa berbunyi lebih mudah hanya dengan menekan sakelar dan intensitas suara lonceng yang rapat dan nyaring maka bel listrik sangat efektif digunakan untuk tanda peringatan. Contoh penggunaannya adalah alarm kebakaran, alarm pencuri dan lain sebagainya 2. Penanda Kedatangan Kereta Sama seperti fungsinya sebagai peringatan, bunyi deringnya yang intens juga membuat bel listrik seringkali digunakan di perlintasan kereta api yang dibunyikan sebagai penanda saat ada kereta api yang lewat. 3. Sebagai Bel Rumah Dulu sebelum ada bel yang bekerja secara wireless seperti sekarang, bel listrik ini digunakan oleh pemilik rumah sebagai penanda datangnya tamu. 4. Sebagai Bel Sekolah Bel listrik juga sering dimanfaatkan sebagai bel sekolah untuk memberitahu pergantian jam pelajaran atau waktu istirahat dan pulang. Baca juga Cara Membuat Bel Listrik Sederhana dan Cepat 5. Membuat Ritme Bel listrik juga bisa menghasilkan nada dan ritme dengan beberapa penyesuaian. Bahkan seiring pengembangannya, bel listrik juga bisa memainkan nada atau lagu. Nah itulah penjelasan singkat kami mengenai apa itu bel listrik dan kegunaannya. Bel jenis ini masih tetap eksis hingga saat ini malah semakin berkembang dengan dipadukan bersama rangkaian elektronik lainnya dan sentuhan digitalisasi. Semoga bermanfaat! Related postsToyota mengumumkan bahwa Avanza, Veloz dan Raize akan ditarik kembali di IndonesiaIni dia fitur lampu rem yang harus kamu ketahui!Honda CR-V 2023 Meluncur! Semakin Dekat dengan Indonesia, Ini SpesifikasinyaSimak Cara Kerja Kopling Mobil Lengkap dengan Langkah PerawatannyaToyota Indonesia umumkan recall Voxy, masalah pada sistem rem parkirWuling Produksi Baterai Mobil Listrik di Indonesia

sebutkan dan jelaskan 2 bagian utama pada rangkaian bel listrik